Sebagai ungkapan terima kasih kepada Lama Zopa Rinpoche yang telah berkenan mengunjungi Indonesia dan membabarkan Dharma selama sebulan, serta kepada semua donatur dan orang-orang yang telah memberikan dukungan atas kunjungan Rinpoche, Potowa Center mengadakan acara makan malam bersama dengan Rinpoche. Makan malam ini diadakan di Restoran Nelayan, Jalan Karang Bolong Raya No. 8, Jakarta Utara, pada hari Jumat tanggal 27 Februari 2009, pukul 19.00 WIB.
Acara makan malam ini dihadiri oleh 270 orang, yang terdiri atas Sangha, donatur, para tamu undangan, dan murid-murid Potowa Center. Acara ini diawali dengan persembahan tarian "Persembahan Mandala," yaitu tarian yang merepresentasikan persembahan seluruh jagad raya kepada Lama Zopa Rinpoche sebagai ungkapan terima kasih sekaligus permohonan agar Rinpoche tetap mengajarkan Dharma kepada semua makhluk. Tarian ini dibawakan oleh anak-anak Vihara Dharma Bhakti. Selain itu, juga dipersembahkan tarian yang berjudul Sin Ciang U, sebuah tarian daerah dari propinsi Sin Ciang yang menggambarkan keceriaan.
Kemudian Ibu Mettasari Loa, Direktur Potowa Center, memberikan kata-kata sambutan, mengucapkan terima kasih kepada semua donatur dan semua pihak yang telah memberikan dukungan atas kunjungan Lama Zopa Rinpoche selama sebulan di Jakarta. Dan juga mengucapkan terima kasih kepada Rinpoche serta memohon agar Rinpoche berkenan untuk datang kembali ke Indonesia dan selalu mengajarkan Dharma.
Setelah makan malam, Rinpoche memberikan pembabaran Dharma. Rinpoche menjelaskan bahwa setiap kata dari Bhagavan Buddha, tidak diucapkan tanpa tujuan. Beliau menunjukkan cara untuk mencapai kebahagiaan yang didambakan setiap makhluk. Alasan mengapa kita masih belum bisa mencapai kebahagiaan yang kita dambakan adalah karena cara pandang kita kabur/tidak jelas.
Sering kali orang berpikir bahwa kenyamanan dan penderitaan berasal dari luar diri, tetapi sebenarnya, tidak ada sesuatu yang berasal dari luar diri kira. Ajaran Bhagavan Buddha tidak banyak gunanya bila tidak diterapkan dalam kehidupan. Juga tidak banyak gunanya bila tidak bertujuan untuk mendisiplinkan pikiran.
Rinpoche juga menerangkan bahwa biasanya pikiran, ucapan, dan tindakan seseorang didasari motivasi untuk memperoleh kenyamanan buat 'saya.' Kelihatannya hal ini logis dan biasa, namun kenyataannya, hal ini berlawanan dengan cara sesungguhnya untuk mendapatkan kebahagiaan. Memikirkan diri sendiri merupakan penghalang dicapainya penggugahan.
Yang dilakukan Bhagavan Buddha untuk mengembangkan potensi diri dan mencapai penggugahan adalah dengan peduli pada kebahagiaan orang/makhluk lain. Tanpa mengubah orientasi kita – dengan kepekaan dan kepedulian pada yang lain, bahkan kebahagiaan di kehidupan ini pun sulit dicapai apalagi kebahagiaan yang akan datang.
Pada kesempatan ini, Rinpoche juga memberikan transmisi lisan mantra Buddha Maitreya dan mantra Buddha Bhaishajyaguru kepada semua hadirin.
Acara makan malam ditutup dengan mempersembahkan katag kepada Rinpoche dan Rinpoche memberikan blessing dari relik Buddha. |
KEMBALI |