Berikut adalah liputan singkat pembabaran Dharma oleh Choden Rinpoche di Indonesia, dari 31 Desember 2009 sampai 4 Januari 2010. Kami mencoba merangkumnya dengan kemampuan dan pemahaman kami yang terbatas. Jika terdapat kekurangan atau kekeliruan, itu sepenuhnya adalah tanggung jawab kami.
31 Desember 2009
Choden Rinpoche dan rombongannya berangkat menuju Jambi. Pada malam harinya, Rinpoche memberikan ajaran tentang ‘Arti Trisarana (Mengandalkan Buddha, Dharma dan Sangha)’ di Lama Sherlingpa Bodhicitta Center, Jambi. Rinpoche menjelaskan bahwa mengandalkan Triratna dengan pemahaman yang benar mempunyai daya kekuatan dan potensi untuk melindungi kita dari duhkha, dan andalan sesungguhnya adalah Dharma (Dharmaratna).
1 Januari 2010
Tepat tahun baru 2010, Rinpoche dan rombongannya mengunjungi Jambi dan melakukan Guru Puja di Candi Muara Jambi.
Pada malam harinya, Rinpoche memberikan ajaran pengantar tentang ‘Tujuh Poin Gladi Pikir’ (Seven Points of Mind Training) di Vihara Sakyakirti, Jambi. Rinpoche memberikan penjelasan mengenai Lima Daya (Five Powers) yang dapat dijalankan setiap hari. Rinpoche juga menekankan pentingnya mementingkan kebahagiaan makhluk lain (cherishing others) daripada mementingkan diri sendiri (cherishing oneself).
2 Januari 2010
Choden Rinpoche dan rombongannya kembali ke Jakarta. Pada malam hari, Rinpoche memberikan penjelasan singkat tentang Lama Tsongkhapa Guru Yoga berdasarkan teks Ganden Lha Gyalma.
3 Januari 2010
Pembabaran Dharma terdiri dari dua sesi, sesi pertama diberikan oleh Geshe Gyalten dan sesi kedua diberikan oleh Rinpoche.
Sesi Pertama:
Geshela menjelaskan secara mendetil makna dari kata Mantrayana, Tantrayana dan Vajrayana. Beliau menjelaskan bahwa praktik Tantra bukanlah hanya membaca sadhana, melakukan ritual-ritual atau mengenai Istadevata beringas. Untuk mempraktikkan ajaran Tantra, kita perlu mempunyai pengertian yang jelas. Jika tidak, hanya akan membawa kebingungan. Begitu juga dengan hidup kita, untuk memulai apapun, kita harus mulai dengan pengertian yang jelas. Geshela juga memberikan penjelasan singkat mengenai shamatha.
Sesi Kedua:
Pada sesi kedua, Rinpoche langsung memberikan ajaran tentang Empat Siddhanta (Four Tenets) dalam Buddhadharma, bagaimana citta dan tubuh eksis menurut masing-masing school of thoughts serta pembahasan mengenai ketidak-hakikian tentang diri (emptiness of self) dan ketidak-hakikian tentang fenomena/pengalaman (emptiness of phenomena).
4 Januari 2010
Rinpoche memberikan ajaran tentang bagaimana menerapkan ajaran
Tantra dalam kehidupan sehari-hari bagi yang telah menerima inisiasi.
Rinpoche menutup pembabaran Dharma dengan memberikan transmisi lisan Tujuh Poin Gladi Pikir (Seven Points of Mind Training) dan Mig-tse-ma (Doa Kepada Lama Tsongkhapa).
Tim Liputan dan Terjemahan
|
KEMBALI |