Sekilas Para Guru

Yang Suci Dalai Lama ke-14, Tenzin Gyatso, adalah pemimpin spiritual dari Tibet. Beliau dilahirkan pada tanggal 6 Juli 1935 dalam keluarga petani, di sebuah perkampungan kecil di daerah Taktser, Amdo, sebelah Timur Laut Tibet. Pada usia dua tahun, Beliau diakui sebagai reinkarnasi dari Dalai Lama ke-13. Yang Suci Dalai Lama dianggap sebagai inkarnasi dari Buddha yang penuh welas asih, Arya Avalokiteshvara. Pada usia enam tahun, Beliau memulai pendidikan monastik dan pada saat usia 23 tahun, Beliau dianugerahi gelar Geshe Lharampa, gelar tertinggi dalam filsafat Buddhis yang setara dengan doktor.

Komitmen Yang Suci Dalai Lama adalah mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan, yakni welas asih, toleransi, perdamaian dan disiplin diri. Beliau juga mempromosikan keharmonisan dan pengertian di antara berbagai umat beragama dan penganut dari berbagai tradisi yang ada. Sebagai seorang praktisi, Beliau menekankan pentingnya mendisiplinkan pikiran dan mengembangkan pengertian yang mendalam sehingga potensi tertinggi dapat terealisasi.

Lama Yeshe dilahirkan di Tibet pada tahun 1935. Beliau memasuki Universitas Vihara Sera pada usia enam tahun dan belajar di sana sampai usia 25 tahun. Beliau menerima petunjuk-petunjuk spiritual dan ajaran-ajaran dari banyak guru besar. Dari Kyabje Trijang Rinpoche, Beliau menerima ajaran mengenai Lam-rim (jalan bertahap mencapai penggugahan). Beliau juga menerima abhisekha (inisiasi-inisiasi) dan ajaran-ajaran dari Kyabje Ling Rinpoche, Drag-ri Dorje-chang Rinpoche, Song Rinpoche, Lhatzün Dorje-chang Rinpoche, Geshe Thubten Wangchug Rinpoche, Geshe Lhundrub Sopa Rinpoche, Geshe Rabten, Geshe Ngawang Gedu dan Guru-guru besar lainnya.

Pada tahun 1969, bersama murid utama-Nya, Lama Zopa Rinpoche, Beliau mulai memberikan ajaran Buddhadharma kepada orang-orang barat di Vihara Kopan, Kathmandu, Nepal. Tahun 1974, Lama Yeshe dan Lama Zopa Rinpoche mulai berkeliling dunia dan memberikan ajaran-ajaran di negara-negara Barat; inilah yang menjadi cikal-bakal terbentuknya Yayasan Pelestarian Tradisi Mahayana atau FPMT (The Foundation for the Preservation of the Mahayana Tradition) yang saat ini mempunyai 150 pusat Dharma di 33 negara. Lama Yeshe meninggal dunia pada tahun 1984, reinkarnasi beliau adalah Lama Tenzin Osel Rinpoche yang dilahirkan dalam keluarga Spanyol pada tahun 1985.

Lama Zopa Rinpoche dilahirkan pada tahun 1946 di Thami, daerah pegunungan Himalaya, tidak jauh dari gua Lawudo di mana inkarnasi beliau sebelumnya telah bermeditasi di sana selama 20 tahun. Bersama Lama Yeshe, Guru beliau, mereka mendirikan vihara Kopan di Kathmandu. Pada tahun 1971, Lama Yeshe dan Lama Zopa Rinpoche memulai tradisi retret Lam-rim tahunan di vihara Kopan, yang berlanjut hingga saat ini. Tahun 1974, Lama Zopa Rinpoche dan Lama Yeshe mulai diundang oleh murid-murid beliau di berbagai negara untuk mengajar dan mendirikan pusat-pusat Dharma.

Setelah Lama Yeshe wafat pada tahun 1984, Lama Zopa Rinpoche menjabat sebagai pemimpin spiritual FPMT (The Foundation for the Preservation of the Mahayana Tradition/Yayasan Pelestarian Tradisi Mahayana) hingga saat ini, yang telah terus berkembang di bawah kepemimpinan beliau.

Upasaka Salim Lee telah belajar Buddhadharma selama bertahun-tahun dengan Guru-Guru Besar seperti Yang Mulia Dalai Lama ke-14 dan Lama Thubten Zopa Rinpoche. Pada tahun 1999, Om Salim diminta oleh Lama Thubten Zopa Rinpoche untuk mengajar dan memberikan bimbingan Dharma di Indonesia.

Dalam setiap ajaran, beliau selalu menekankan pentingnya menjalankan ajaran dalam semua aspek kehidupan sehari-hari, mendisiplinkan pikiran, mengembangkan kepedulian kepada sesama, mengembangkan cara pandang yang benar, menggali maksud fundamental ajaran Buddha. Om Salim sering diundang untuk berbagi ajaran dan pengalaman di berbagai pusat Dharma dan seminar-seminar di samping banyak terlibat dalam proyek-proyek pendidikan dan sosial spiritual di Asia maupun dunia. Beliau berdomisili di Perth, Australia Barat, dan mempunyai usaha sebagai arsitek, pengembang, dan pengelola berbagai rumah jompo di Australia.